Sekitar tahun 1918, sebuah partai bernama Freier Ausschuss für Einen Deutschen Arbeiterfrieden (Komite Bebas untuk Kedamaian Buruh Jerman) didirikan di Bremen, Jerman. Anton Drexler, seorang tukang kunci dan penyair, mendirikan sebuah cabang dari perkumpulan ini pada 7 Maret 1918, di Munich. Pada tahun 1919, Drexler, dengan Gottfried Feder, Dietrich Eckart dan Karl Harrer, mengubah nama partai tersebut menjadi Deutsche Arbeiterparte (Partai Pekerja Jerman) atau biasa disingkat DAP.Dan pada tahun 1919, Hitler bergabung dengan partai ini.
Di kartu anggotanya (Hitler) tertera nomor 555 sebagai nomor anggota meskipun pada kenyataannnya dia anggota nomor 55; partai itu memberi nomor mulai dari 500 agar anggotanya terlihat banyak. |
Di Bayern, pada tahun 1921 Hitler dinobatkan menjadi pimpinan partai pekerja Jerman yang kecil itu. Namanya di ubah menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (“Partai Pekerja Nasionalis Sosialis Jerman”), disingkat Nazi atau NSDAP. Saat itu hanyalah salah satu dari banyak partai sayap kanan di Munich dan mereka semua mengatakan yang sama: Versailes adalah kejahatan dan kelompok Yahudi ada di belakangnya.
Dinamisme Hitler yang dibarengi dengan nada tanpa kompromi dalam pidato-pidatonya mulai menarik warga Bayern terkemuka lainnya untuk berpaling pada partai baru Nazi. Pada tahun 1922, seorang penerbang ulung pemegang penghargaan “Pour le Merite” sekaligus komandan skuadron Richthodenber dalam Perang Dunia I, Hermann Göring, bergabung dengan Nazi. Nazi pun menyebarkan pengaruhnya ke wilayah pedesaan Bayern. Di sana, seorang mahasiswa pertanian yang awalnya ingin menjadi peternak ayam, Heinrich Himmler, bergabung dengan Nazi (di kemudian hari, ia ditunjuk sebagai komandan tertinggi SS).
Pada dasarnya, awal berdirinya Nazi muncul sebagai akibat dari Perang Dunia I. Pada 11 November 1918 secara mengejutkan bagi pasukan garis depan Jerman, perang tiba-tiba berakhir. Pasukan garis depan tidak merasa dikalahkan dan mereka heran mengapa gencatan senjata terjadi begitu cepat sehingga mereka harus segera meninggalkan posisinya padahal mereka masih berada di wilayah musuh. Mitos yang berkembang di antara para prajurit Jerman yang menyerah ini adalah bahwa mereka telah “ditikam dari belakang.” Bahwa pasukan garis depan dan 2 juta rakyat Jerman tewas selama perang telah dikhianati oleh kelompok Marxis dan Yahudi yang telah memunculkan perbedaan pendapat di negara mereka. Ketika pasukan selamat itu kembali ke Jerman baru yang demokratis, mereka membawa serta kekecewaan mereka. Seusai perang, negara-negara sekutu melanjutkan blokade terhadap Jerman. Pasukan yang kembali dan berbaris melewati München, ibukota Bayern, terkejut melihat keluarga mereka yang masih menderita. Jutaan rakyat Jerman kelaparan dan ribuan lainnya sekarat akibat penyakit TBC dan influenza.
Kemudian dimulai dari sebuah partai politik Jerman yang bernama NSDAP (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei) yang berdiri pada tahun 1920 di kota München. Sebelumnya partai ini bernama Deutsche Arbeiterpartei (Partai Buruh Jerman). Dan perubahan nama partai ini merupakan desakan dari Adolf Hitler dengan tujuan untuk memasukkan elemen nasional sosialisme.
NSDAP adalah kekuatan politik utama dalam Nazi Jerman sejak kejatuhan Republik Weimar pada tahun 1933 hingga akhir Perang Dunia II pada tahun 1945, ketika dideklarasikan ilegal dan para pemimpinnya ditangkap dan dikenai tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan melalui Pengadilan Nurenberg. Para penganut dan pelaksana Partai Nazi telah mengangkat sebuah ideologi politik baru, biasa dikenal sebagai “Naziisme”.
Dari ideologi politik baru inilah kemudian muncul suatu paham yang disebut paham anti-Semit. Adapun makna dari Antisemitisme sendiri adalah suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk penganiayaan/penyiksaan terhadap agama, etnik, maupun kelompok ras, mulai dari kebencian terhadap individu hingga lembaga.
Di Jerman, politik terbagi menjadi 2 kutub, Konservatif dan Sosialis. Masing-masing kelompok menjadi radikal di masa krisis. Situasi semakin bertambah buruk dengan munculnya gerakan Republik Soviet München, sebuah upaya untuk menciptakan pemerintahan bergaya Soviet yang dikobarkan oleh kelompok sayap kiri Raterepublik di Munich. Tentara pemerintah diturunkan untuk menumpas pemberontakan tersebut dan pecahlah pertempuran terbuka di jalan-jalan Munich. Lebih dari 500 orang terbunuh. Tentara didukung oleh Freikorps, prajurit bayaran sayap kanan yang dibiayai oleh pemerintah. Freikorps benar-benar menjalankan tugasnya, mereka membantai orang-orang yang mereka anggap sebagai anggota Raterepublik dan berhasil menumpas pemberontakan itu.
Pransangka anti-Semit di kelompok kanan semakin diperkuat oleh kenyataan bahwa pimpinan Raterepublik sebagian besar adalah orang Yahudi, sehingga muncul kesan bahwa Bolshevisme (komunis) dan Yudaisme pada dasarnya adalah sama. Wajar ketika sikap anti Yahudi kemudian berkembang luas.
0 komentar:
Posting Komentar