Di Prancis, Holocaust punya kisah tersendiri. Yang sedikit orang tahu, sebuah masjid di Paris ternyata turut membantu warga Yahudi bersembunyi, menyelamatkan diri dari incaran Nazi.
Dalam film terbaru, Les Hommes Libres (Free Men), cerita yang tak pernah ditemukan dalam buku teks ini fakta itu dibentangkan.
Si Kaddour Benghabrit, pendiri dan pimpinan Grand Mosque of Paris lah yang menjadi inisiator penyelamatan itu. Tak hanya menyediakan tempat bagi beberapa keluarga Yahudi, mereka juga menyiapkan indentitas kamuflase bagi mereka. Dalam daftar penduduk, mereka tercantum sebagai Muslim untuk menghindari penangkapan dan deportasi.
Terlihat sederhana, tapi tidak begitu pada kenyataannya. Tahun 1940, Prancis menjadi 'rumah besar' bagi komunitas asal Afrika Utara, termasuk kaum yahudi Sephardic. Mereka adalah Yahudi Arab yang masih memelihara tradisi Arab. Sama seperti Muslim, mereka juga mengharamkan babi dan bersunat bagi kaum pria.
Masjid, kini lokasinya beberapa blok dari Left Bank, menyediakan penampungan bagi mereka. Keluarga Yahudi ini dibebaskan untuk berlindung; takmnir masjid menyediakan makanan dan pakaian bagi mereka.
Fakta inilah yang diangkat dalam film, berdasar cerita saksi mata yang masih hidup. "Film ini sungguh istimewa," kata Benjamin Stora, ahli sejarah Afrika Utara yang juga konsultasn film ini. "Semua orang di Barat menyoroti bahwa Muslim bersahabat dengan Nazi, tapi fakta lain di Prancis, mereka adalah penolong bagi Yahudi."
Film ini disutradarai Ismaël Ferroukhi. Aktor gaek Prancis, Michael Lonsdale, berperan sebagai Benghabrit, pria kelahiran Aljazair yang bersama istrinya melindungi tamu-tamu Yahudi mereka.
Mahmoud Shalaby, aktor Palestina yang tinggal di Israel, memerankan tokoh Salim — nama aslinya Simon — penyanyi Arab populer yang selamat dari Holocaust karena berpura-pura sebagai Muslim.
sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/11/10/04/lsj5e1-sedikit-orang-tahumasjid-di-paris-bantu-sembunyikan-yahudi-saat-holocaust
0 komentar:
Posting Komentar