Sebuah virus komputer jenis baru berhasil ditemukan oleh para peneliti
keamanan. Program berbahaya (malware) ini sebagian besar mengincar
perangkat Apple seperti iPhone, iPad dan komputer Macintosh. Ratusan
ribu pengguna Apple disinyalir telah terinfeksi.
Menurut laporan Business Insider, virus tersebut bernama WireLurker. Malware ini ditemukan oleh pembuat software keamanan cyber Palo Alto Networks dan dipublikasikan lewat research paper.Bagaimana cara penyebarannya?Virus ini disebut WireLurker karena kemampuannya mendeteksi jika ada perangkat iPhone atau iPad dicolokkan ke komputer yang menjalankan sistem operasi OS X. Setelah itu virus akan mulai menginstal aplikasi berbahaya pada komputer. Jika komputer terinfeksi, maka malware bisa menginfeksi iPhone dan iPad.
"WireLurker mampu mencuri berbagai informasi dari perangkat mobile yang terinfeksi dan secara teratur meminta update dari server command and control milik penyerang," kata Claud Xiao, peneliti Palo Alto Networks di blognya.
Menurutnya malware ini masih aktif dikembangkan dan tujuan dibuatnya malware ini belum jelas. Adapun data yang berisiko dicuri dari perangkat mobile misalnya data log panggilan, daftar kontak, dan data penting lainnya.
Saat ini malware tersebut diklaim masih berkeliaran di China, menurut New York Times. Namun bukan berarti ancamannya tidak akan meluas ke negara lain. Faktanya, menurut Palo Alto Networks, malware tersebut adalah skala terbesar yang pernah mereka lihat.
Ryan Olson, Director of Threat Intelligence di Palo Alto Networks mengatakan, meskipun ini pertama kalinya terjadi, hal ini menunjukkan bahwa ini adalah metode yang dapat digunakan untuk menembus pertahanan yang telah dibangun Apple untuk perangkat iOS-nya.
Infeksi virus WireLurker terjadi tak lama setelah adanya serangan cyber ke jaringan iCloud milik Apple di China bulan lalu, tepat pada saat iPhone 6 mulai dijual di sana.
Belakangan ini Apple kerap menghadapi banyak ancaman keamanan di China. Bulan lalu, CEO Tim Cook bertemu dengan para pejabat di sana untuk membahas keamanan data, setelah hacker mencoba untuk membobol username dan password pengguna Apple saat mereka login ke layanan iCloud.
Pihak Apple sendiri belum bersedia mengomentari virus WireLurker.
Menurut laporan Business Insider, virus tersebut bernama WireLurker. Malware ini ditemukan oleh pembuat software keamanan cyber Palo Alto Networks dan dipublikasikan lewat research paper.Bagaimana cara penyebarannya?Virus ini disebut WireLurker karena kemampuannya mendeteksi jika ada perangkat iPhone atau iPad dicolokkan ke komputer yang menjalankan sistem operasi OS X. Setelah itu virus akan mulai menginstal aplikasi berbahaya pada komputer. Jika komputer terinfeksi, maka malware bisa menginfeksi iPhone dan iPad.
"WireLurker mampu mencuri berbagai informasi dari perangkat mobile yang terinfeksi dan secara teratur meminta update dari server command and control milik penyerang," kata Claud Xiao, peneliti Palo Alto Networks di blognya.
Menurutnya malware ini masih aktif dikembangkan dan tujuan dibuatnya malware ini belum jelas. Adapun data yang berisiko dicuri dari perangkat mobile misalnya data log panggilan, daftar kontak, dan data penting lainnya.
Saat ini malware tersebut diklaim masih berkeliaran di China, menurut New York Times. Namun bukan berarti ancamannya tidak akan meluas ke negara lain. Faktanya, menurut Palo Alto Networks, malware tersebut adalah skala terbesar yang pernah mereka lihat.
Ryan Olson, Director of Threat Intelligence di Palo Alto Networks mengatakan, meskipun ini pertama kalinya terjadi, hal ini menunjukkan bahwa ini adalah metode yang dapat digunakan untuk menembus pertahanan yang telah dibangun Apple untuk perangkat iOS-nya.
Infeksi virus WireLurker terjadi tak lama setelah adanya serangan cyber ke jaringan iCloud milik Apple di China bulan lalu, tepat pada saat iPhone 6 mulai dijual di sana.
Belakangan ini Apple kerap menghadapi banyak ancaman keamanan di China. Bulan lalu, CEO Tim Cook bertemu dengan para pejabat di sana untuk membahas keamanan data, setelah hacker mencoba untuk membobol username dan password pengguna Apple saat mereka login ke layanan iCloud.
Pihak Apple sendiri belum bersedia mengomentari virus WireLurker.
0 komentar:
Posting Komentar