SS-Gruppenführer Jakob Sporrenberg. Dari keterangannya lah pertama kali terungkap tentang misteri mengejutkan Die Glocke!
Nick Cook sedang memeriksa pilar-pilar yang berada di sekeliling The Henge
The Henge yang dipercaya sebagai tempat penyimpanan Die Glocke
A little art for Die Glocke
Inilah mungkin gambaran Die Glocke seperti yang ada dalam film!
Nick Cook sedang memeriksa pilar-pilar yang berada di sekeliling The Henge
The Henge yang dipercaya sebagai tempat penyimpanan Die Glocke
A little art for Die Glocke
Inilah mungkin gambaran Die Glocke seperti yang ada dalam film!
Die Glocke
(Bel) adalah nama dari senjata rahasia Nazi dengan teknologi super
melebihi zamannya. Satu-satunya sumber yang menceritakan hal ini adalah
buku jurnalisme pertahanan luar angkasa Polandia dan sejarawan militer
Igor Witkowski, yang telah mengklaim bahwa Die Glocke merupakan salah satu senjata rahasia yang luar biasa (Wunderwaffe).
Hal ini menjadi populer setelah diangkat oleh Nick Cook, Joseph P.
Farrell dan website-website teori konspirasi, yang mengkaitkannya dengan
okultisme Nazi dan pencarian energi anti-gravitasi.
Die Glocke pertama muncul dalam buku berbahasa Polandia karangan Igor Witkowski berjudul Prawda O Wunderwaffe terbitan tahun 2000, yang di Jerman sendiri diterbitkan dengan judul Die Wahrheit über die Wunderwaffe, yang menamakannya sebagai “Bel Nazi”. Tapi hal itu masih belum banyak diketahui orang, sampai dengan diterbitkannya buku The Hunt for Zero Point karangan jurnalis, pengarang, dan mantan editor penerbangan Inggris untuk Jane Information’s Group,
Nick Cook. Rasa keingintahuan meningkat, dan buku Witkowski kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 2003 oleh Bruce Wenham dengan
judul The Truth About the Wunderwaffe. Spekulasi lebih lanjut tentang
penemuan ini telah muncul dalam buku karangan pengarang ‘pinggiran’
Amerika, Joseph P. Farrell, Jim Marrs dan Henry Stevens.
“Bel
Nazi” telah menjadi semacam legenda bagi orang-orang yang percaya
dengan energi titik-nol, mesin yang dapat bekerja tanpa henti, alat
anti-gravitasi, pergeseran realitas, penghidupan kembali, dan manipulasi
waktu-tempat.
Bel
ini disebut-sebut sebagai salah satu eksperimen yang dilakukan oleh
para ilmuwan Third Reich yang bekerja untuk SS dan bekerja di fasilitas
militer Jerman yang lebih dikenal sebagai Der Riese
(Raksasa) di dekat pertambangan Wenceslaus. Pertambangan ini sendiri
terletak sekitar 50 kilometer dari Wroclaw, sedikit ke utara dari desa
Ludwikowice Klodzkie (sebelumnya dikenal sebagai Ludwigsdorf) di dekat
perbatasan dengan Cekoslowakia. Cook dan Witkowski mengunjungi tempat
ini dalam rangka kepentingan untuk pembuatan film dokumenter Channel 4
Inggris UFOs: the Hidden Evidence (yang punya nama lain juga, An Alien History of Planet Earth).
Alat
ini dikatakan terbentuk dari bahan metalik, dengan lebar 9 kaki dan
tinggi 12 sampai 15 kaki, dengan bentuk sangat mirip dengan bel (makanya
nama Die Glocke itu tercipta). Di dalamnya terdapat dua
silinder yang berotasi berlawanan dan diisi dengan zat yang serupa
dengan merkuri yang akan berwarna lembayung ketika diaktifkan (nama
sebenarnya adalah Xerum 525, tapi telah dispekulasikan sebagai Merkuri
Merah). Bila benda ini beraksi, maka Die Glocke akan
memancarkan radiasi kuat, yang pada kenyataannya telah membunuh beberapa
ilmuwan yang terlibat dalam pembuatannya, juga banyak tanaman dan hewan
percobaan!
Berdasarkan
keterangan dari Igor Witkowski, sejarawan penerbangan angkasa Polandia
yang telah meneliti benda ini selama lebih dari 20 tahun, dalam
wawancaranya dengan Discovery Channel dalam dokumenter Nazi UFO Conspiracy
: “Penampilan luarnya.. begitu anehnya dengan bungkus bahan keramik dan
berbentuk bel, yang menyimpan sebuah inti yang dikelilingi oleh dua
silinder yang berotasi dalam rotasi berlawanan. Dan setelah terhubung
dengan arus bervoltase tinggi, silinder tersebut akan mulai berputar di
arah yang bertolak belakang. Dipercaya bahwa hal ini akan menjadi salah
satu cara untuk menaklukkan gravitasi bumi.”
Menurut
keterangan dari Farrell, begitu berkepentingannya Nazi untuk menjaga
kerahasiaan bel ini, sehingga mereka membunuh 60 orang ilmuwan yang
bekerja dalam proses pembuatannya, dan menguburkannya di sebuah kuburan
massal! Terus bagaimana hal ini bisa bocor juga? Satu-satunya sumber
datang dari jenderal SS yang ditugasi untuk melakukan pembantaian
tersebut, Jakob Sporrenberg, yang setelah perang usai dituntut ke
pengadilan penjahat perang Polandia atas tuduhan membunuh rakyatnya
sendiri di tempat yang kemudian menjadi wilayah Polandia. Dari
pernyataan tertulisnyalah kita tahu akan kisah Bel Nazi ini.
Bila
diminta untuk berandai-andai, apakah yang kemudian terjadi pada bel
tersebut, bila memang dia ada? Tidak diketahui apakah dia dievakuasi
keluar Jerman, meskipun ada pula beberapa perkiraan yang muncul :
Witkowski berspekulasi bahwa Die Glocke dibawa ke salah
satu negara di Amerika Selatan yang bersimpati kepada Nazi, sementara
Cook berkeyakinan bahwa akhir Bel Nazi adalah di Amerika Serikat sebagai
bagian dari deal rahasia dengan jenderal SS Hans Kammler, sedangkan
Farrell sendiri mempunyai pendapat lain bahwa Die Glocke tidaklah dibawa ke Amerika Serikat sampai pengangkutannya setelah insiden UFO Kecksburg yang terkenal.
Terus
apa sebenarnya tujuan dari pembuatan “bel” super aneh ini? Masih belum
diketahui, walaupun ada beberapa spekulasi dari anti-gravitasi sampai ke
perjalanan waktu.
Jan van Helsing mengklaim dalam bukunya Secret Societies
bahwa, dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh anggota dari
organisasi-organisasi rahasia (Vril Gessellschaft, Thule Society, elit
SS Matahari Hitam) bersama dengan dua orang cenayang, dikumpulkan
data-data teknis untuk pembangunan sebuah mesin terbang, berdasarkan
sebuah pesan yang disebut-sebut datang dari sistem solar Aldebaran.
Salah seorang ilmuwan yang menjadi nara sumber Cook dalam The Hunt for Zero Point
adalah “Dr. Dan Marckus” (Cook mengatakan dalam bukunya bahwa dia telah
mem-“nyamar”kan nama Marckus dan bahwa dia adalah seorang “ilmuwan
handal yang bekerja di Departemen Fisika di salah satu universitas
Inggris terkemuka”). Dr. Marckus mengklaim bahwa Bel Nazi adalah sebuah
generator lapangan bertorsi dan bahwa para ilmuwan SS berusaha untuk
membuat semacam mesin waktu dengannya.
Klaim
asli tentang keberadaan eksperimen SS tersebut telah disebarkan pula
oleh Igor Witkowski, yang berkata bahwa dia telah menemukan keberadaan
proyek kontroversial ini setelah melihat transkrip rahasia interogasi
KGB terhadap SS-Gruppenführer Jakob Sporrenberg.
Berdasarkan
keterangan Witkowski, di bulan Agustus 1997 telah diperlihatkan
kepadanya beberapa file oleh seorang perwira intelijen Polandia (yang
identitasnya dirahasiakan). Si perwira ini mempunyai akses ke
dokumen-dokumen penting sekaligus top secret menyangkut senjata-senjata
rahasia yang dikembangkan oleh Nazi. Disinilah Witkowski pertama kali
mengetahui tentang detail interogasi Sporrenberg yang dilakukan tahun
1950/51 ketika dia dipenjara di Polandia. Witkowski menceritakan secara
terperinci hal ini dalam bukunya The Truth About the Wunderwaffe,
dan meskipun tidak pernah ada verifikasi akan klaim yang diajukan oleh
Witkowski, tetapi hal ini segera mendapatkan perhatian masyarakat luas
setelah diberitakan ulang oleh pengarang Inggris Nick Cook dalam buku
non-fiksinya yang populer, The Hunt for Zero Point.
Sumber
satu-satunya kisah ini semata-mata bertumpu pada kesaksian Witkowski
yang melihat transkrip rahasia interogasi Sporrenberg dan komentar dia
terhadapnya. Dokumen-dokumen ini sendiri tidak pernah dipublikasikan
karena Witkowski mengaku dia hanya diperbolehkan untuk menterjemahkan,
dan tidak untuk menggandakannya. Tak ada bukti lain selain bukti ini
yang muncul ke permukaan.
Ternyata Die Glocke
bukanlah satu-satunya benda yang “ditemukan” oleh Witkowski karena ada
lagi yang namanya “The Henge”, yang kemungkinan adalah bangunan
percobaan untuk pendorong anti-gravitasi yang digerakkan oleh Bel.
Witkowski sendiri berkata bahwa kompleks industri yang berada di dekat
pertambangan Wenceslas merupakan tempat percobaan Bel Nazi tersebut.
Di
bulan Agustus 2005 seorang investigator Jerman dan perwira staff GAF
bernama Gerold Schelm (dengan nama lain “Golf Sierra”) mengunjungi “The
Henge” dan mempublikasikan penemuannya di bulan November tahun itu. Dia
mengklaim bahwa sebagian cerita tentang “The Henge” adalah kepalsuan
belaka, dengan memperbandingkannya dengan bangunan serupa yang dia
temukan di sebuah kota Polandia bernama Siechnice, yang ternyata
merupakan kerangka dari menara pendingin. Untuk memperkuat klaimnya,
Schelm memperlihatkan perbandingan foto Witkowski dengan menara
pendingin Siechnice.
Schelm
kemudian berkata lebih jauh : “persamaan antara bangunan beton yang
dikenal dengan nama “The Henge” dengan struktur dasar dari menara
pendingin Siechnice benar-benar tak dapat disangkal lagi. Dan meskipun
jumlah tiangnya tidak sama (12 di Siechnice dan 11 di Ludwikowice), saya
yakin bahwa bahkan dimensinya tidak jauh berbeda. Bangunan tersebut
benar-benar mirip satu sama lain, yang membuat saya berkesimpulan bahwa
menara pendingin dan “The Henge” dibangun dengan perencanaan yang sama,
bahkan mungkin oleh perusahaan konstruksi yang sama. Saya tak berhasil
mendapatkan data tentang kapan menara Siechnice tersebut dibangun, tapi
menara tersebut sampai saat ini berada dalam kondisi yang bagus, dan
membuat saya berpikir bahwa kemungkinan ia dibuat setelah Perang Dunia
II, mungkin di tahun 60-an atau 70-an.”
Witkowski
memperlihatkan pada Cook beberapa baut berbahan metal yang terlihat di
bagian paling atas struktur yang dia temukan, tepay di setiap tiang.
Witkowski berkesimpulan bahwa baut-baut tersebut di masa lalu merupakan
semacam peredam kekuatan besar yang dikeluarkan oleh benda berat yang
disimpan di tengah-tengah bangunan, yang apalagi kalau bukan Die Glocke.
Tentu
saja untuk hal ini pun Gerold Schelm punya asumsi tersendiri : “ Dengan
melihat perbandingan antara “The Henge” dengan menara pendingin
Siechnice, maka tujuan dari baut-baut yang disebutkan oleh Witkowski
menjadi jelas : konstruksi metal bagian atas dari menara pendingin
Siechnice bertumpu tepat pada 12 baut metal dan hanya dapat terlihat
dari bagian atas setiap tiang, sama seperti “The Henge”. Maaf Mr. Mahmud
eh Witkowski, tapi di titik ini teori anda masuk ke gorong-gorong
(tokay kalee!). Struktur beton yang anda sangka sebagai bangunan
percobaan untuk menyimpan Bel Nazi di dalamnya, tak lebih dari sisa-sisa
sebuah menara pendingin. Dan, dengan melihat fakta ini sebagai bahan
pertimbangan, akan tampak bahwa pembangkit tenaga listrik yang terletak
di ujung utara lembah tersebut, bersebelahan dengan “Fabrica”, pastilah
mempunyai sebuah menara pendingin, dan tempat paling pas untuk membangun
menara semacam itu tentunya berada di seberang kanan “Fabrica”. Nah,
“Fabrica” itu sendiri, apa pun tujuan pendiriannya, pastilah membutuhkan
pasokan listrik yang besar, sementara letaknya sendiri berada di tempat
yang jauh dari mana-mana. Lebih praktis untuk membangun sebuah
pembangkit tenaga listrik di pabrik tersebut, menggunakan batu bara dari
pertambangan Wenceslas sebagai penggeraknya. Seperti yang Cook katakan
sendiri, terdapat sebuah pembangkit tenaga listrik di ujung lembah, yang
Witkowski perlihatkan langsung kepadanya.”
Ketika
Cook bertanya pada Witkowski bangunan apa itu, Witkowski menjawab “Saya
tak tahu pasti. Tapi apapun itu, orang-orang Jerman berhasil
menyelesaikan pembuatannya. Dengan kondisi cahaya seperti ini memang
sulit untuk melihat warna bangunan tersebut, tapi anda bisa perhatikan
sendiri bahwa beberapa cat hijau aslinya masih tertinggal. Anda tak
mungkin mengkamuflasekan sesuatu yang masih belum jadi. Itu adalah
sesuatu yang tak masuk di akal.” Kemudian, Witkowski berkata bahwa itu
adalah sebuah bangunan percobaan. Cook sendiri kemudian berpendapat
bahwa dia tidak akan mendukung atau menyangkal klaim Witkowski, karena
biarlah waktu yang akan membuktikannya.
Witkowski
memperlihatkan lebih jauh lagi pada Cook, dimana tanah di sekeliling
struktur tersebut telah digali sedalam satu meter kemudian dilapisi
dengan ubin keramik yang sama seperti yang disebutkan oleh Sporrenberg
dalam ruang tempat Bel disimpan. Seperti biasa, Schelm mengeluarkan
klaim tandingan : “Saya telah membekali diri dengan sebuah sekop lipat
kecil, dan kemudian mulai menggali di tiga atau empat tempat sekeliling
“The Henge”. Saya tak menemukan apa-apa, hanya tanah biasa yang penuh
dengan cacing, serangga dan daun busyuk.”
Mengenai
cat di bangunan Ludwikowice, Schelm berpendapat : “Ketika saya berjalan
di antara tiang-tiang tersebut, saya memperhatikan bahwa di batas
sebelah tenggara terdapat sisa-sisa yang kemungkinan merupakan pelek
beton, yang mengelilingi “The Henge” dengan diameter yang sedikit lebih
besar dan berada 3 meter di luar lingkaran tiang. Sebagian dari pelek
tersebut masih tersisa, dengan panjang 4 meter, sementara yang lainnya
sudah tak dapat diakses lagi karena sudah dipenuhi oleh rumput dan
alang-alang, atau karena sudah diledakkan jauh di waktu sebelumnya.
Warna Pelek beton itu adalah warna yang sama yang digunakan untuk
seluruh bangunan, warna pirus (biru-hijau).
Di tahun 2006 Joseph P. Farrell berkata dalam bukunya SS Brotherhood of the Bell
: “Sebuah obyek yang sangat aneh yang tampak seperti Stone Henge besar
tapi terbuat dari beton, dan kemungkinan merupakan sebuah bangunan
percobaan untuk proyek tertentu.”
Farrell
melanjutkan : “Witkowski telah menambahkan beberapa informasi tambahan
kepada saya yang tidak ada dalam bukunya. Rainer Karlsch, pengarang
Jerman yang baru saja menerbitkan buku di negaranya tentang program
nuklir Hitler, juga menyebutkan bahwa sebuah tim ahli fisika dari
Universitas di Giessen telah melakukan penelitian intensif di
Ludwikowice, terutama di The Henge. Hasil penelitian tersebut begitu
luar biasanya, karena terdapat sisa-sisa isotop di konstruksi yang
dipakai sebagai lokasi penelitian, yang hanya bisa dihasilkan oleh
radiasi kuat sinar neutron. Maka tentunya harus ada semacam benda yang
mengakselerasi ion-ion, sebuah benda yang BERAT. Kita bisa
mengkalkulasikan intensitas radiasi yang terjadi di tahun 1945, dan
secara umum radiasinya tinggi sekali. Dengan kata lain, apapun itu yang
diujicoba di The Henge, dan semua indikasi mengarah ke Bel Nazi, maka
hal itu selain membutuhkan sebuah bangunan kuat yang dapat menahan
setiap goncangan, juga akan mengeluarkan radiasi yang kuat dan berat.”
Dalam bukunya yang berjudul Hitler’s Suppressed and Still-Secret Weapons, Science and Technology,
Stevens menulis tentang percakapan yang terjadi di tahun 60-an antara
ayah temannya dengan boss-nya di NASA, Otto Cerny, yang ternyata adalah
ilmuwan Jerman dari Operation Paperclip. Pada mulanya Cerny hanya
samar-samar saja bercerita tentang apa yang dia lakukan di masa lalu,
dan berkata bahwa itu adalah “eksperimen aneh tentang alam waktu”. Tapi
kemudian dia menggambar sebuah struktur yang dibuat dari lingkaran
batu-batu dengan sebuah cincin di atasnya bersama dengan cincin kedua
yang seperti tempat menggantung sesuatu. Cerny manambahkan bahwa di atas
struktur batu tersebut dipasang sebuah cermin cekung yang membuat “bayangan-bayangan
di masa lalu” tampak kembali di masa kini. Dia mengklaim bahwa adalah
mungkin untuk “kembali ke masa lalu dan menjadi saksi apa yang terjadi
di masa itu” meskipun tetap kita tidak bisa maju ke masa depan!
Die Glocke muncul juga di buku-buku lain, film, lagu, dan bahkan game :
Buku :
- Black Order (2005) oleh James Rollins – tema utama
- Swastika (2005) oleh Michael Slade – tema utama
- Black Sun (2006) oleh James Twining
Film :
- Outpost (2008) oleh Steve Barker – tema utama
- Iron Sky (2009) oleh Timo Vuorensuola
Musik :
- Die Glocke (2009) oleh Cage, dalam album Science of Annihilation
Video Game :
- Call of Duty: World at War – masuk dalam level Zombie Nazi “Der Riese” untuk Map Pack 3 sebagai teleporter
- Wolfenstein – masuk ke dalam salah satu proyek-proyek khusus Nazi
Sumber :
http://alifrafikkhan.blogspot.com/2009/11/die-glocke-mesin-rahasia-nazi-yang.html
0 komentar:
Posting Komentar