BUNGKER HITLER


Selain identik dengan desas-desus kiamat yang menjadi tren di penghujung 2012 lalu, bunker sebelumnya sudah identik sebagai tempat berlindung dari serangan musuh di zaman Perang Dunia. Karena itulah, tidak mengherankan, jika bunker selalu identik dengan kehancuran, kerusakan, dan kesuraman.
Di pusat kota Berlin, perangkat pemerintah bisa berjalan hingga berblok-blok dan tidak melihat satu pun makhluk hidup, tak mendengar apapun kecuali keheningan kematian, serta tidak mencium bau apa-apa kecuali bau kematian.
-- Vandivert
Namun, bunker juga dapat menjadi "kapsul waktu", yang bisa menceritakan begitu banyak kenangan pada generasi-generasi selanjutnya. Lewat foto-foto hitam-putih karya Vandivert ini, misalnya, bunker tempat Hitler dan istrinya mengakhiri hidup mereka pada 30 April 1945 menjadi "kapsul waktu" untuk berbagai fakta dan cerita.
Bunker ini berada di bawah Kantor Kanselir Jerman yang porak-poranda akibat bom Sekutu dan artileri Rusia. Majalah LIFE pada 1945 mempublikasikan sebagian foto-foto karya Vandivert tersebut.
Namun, tidak semua foto karyanya lulus sensor dan turun cetak. Kebanyakan foto-foto yang kini dapat Anda saksikan di situs LIFE.com tidak dipublikasikan dalam edisi LIFE tersebut.
William Vandiver merupakan fotografer Barat pertama yang mendapatkan akses masuk ke dalam bunker. Dalam artikel lama, Vandivert memberikan pernyataannya, bahwa foto-foto tersebut dibuat dalam gelap dengan pencahayaan berasal hanya dari sebuah lilin.
"Kami berempat mendahului orang-orang yang ikut turun sekitar 40 menit setelah kami tiba di tempat ini," ujar Vandivert.
Salah satu foto menampilkan serdadu perang yang tengah memeriksa sofa tempat pasangan Hitler dan istrinya meninggal. Di tempat tersebut, terdapat noda hitam bekas darah Hitler yang mengakhiri hidupnya dengan sebuah senapan.
Benda lainnya di ruangan ini adalah sebuah relik perang, lukisan dari abad ke-16 yang berasal dari Italia. Di salah satu bagian lantai di ruangan tersebut tampak topi perwira SS dengan hiasan tengkorak di bagian tengahnya.
Ruangan sederhana di dalam bunker ini tampak mencekam, terlebih dengan adanya relik-relik perang dan bercak darah. Beberapa foto belum pernah dipublikasikan oleh LIFE antara lain koresponden LIFE Percy Knauth tengah duduk di antara tanah dan reruntuhan lubang tempat pembakaran jenazah Hitler dan istrinya. Selain itu, foto ornamen bunker dan lukisan yang habis terbakar, foto potongan patung dan bola dunia, juga kegiatan tentara Rusia memindahkan lambang Nazi.
Foto lain belum pernah dipublikasikan adalah tentara A.U.S. PFC Douglas Page yang mengolok-olok Nazi dengan menirukan salam khasnya di antara gedung reruntuhan bom, Berliner Sportspalast. Vandivert sendiri sudah meninggal pada tahun 1992.
"Hampir setiap bangunan terkenal di Berlin hancur berantakan. Di pusat kota, GI-GI (perangkat pemerintah) bisa berjalan hingga berblok-blok dan tidak melihat satu pun makhluk hidup, tidak mendengar apa pun kecuali keheningan kematian, serta tidak mencium bau apa-apa kecuali bau kematian," ujarnya saat melaporkan pengalamannya kepada LIFE.
Salah satu artikel dalam situs LIFE pada Rabu (16/1/2013) lalu menyatakan, beberapa gambar sebelumnya telah dipublikasikan. Namun, hampir semua gambar di dalam galeri ini belum pernah tampil dalam LIFE. Semua gambar diambil pada kesempatan yang sama. Gambar-gambar ini menjelaskan kepada kita dunia surealis, dunia tidak menyenangkan yang harus dihadapi Vandivert di dalam bunker dan di jalan-jalan kota yang lebih hancur dari dinding bunker tersebut.
Sumber :
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system

Ad Inside Post