Upaya pembunuhan Hitler urutan pertama terjadi pada 1929, empat tahun sebelum Hitler berhasil menguasai pemerintahan Jerman dan memperkenalkan Third Reich. Saat itu tentara Jerman berencana menanamkan sebuah bom di bawah podium, beberapa menit sebelum Hitler memberikan pidatonya. Hitler dikenal sebagai orator yang hebat, berapi-api, dan selalu memberikan pidato yang cukup panjang. Karena merasa mengenal Hitler, tentara yang akan menanamkan bom di bawah podium itu bergegas ke kamar mandi, namun sialnya ketika berada di dalam kamar mandi, mereka dikunci dari luar. Rupanya tentara Nazi Hitler mengetahui rencana mereka, sehingga upaya pembunuhan pun gagal.
2. Musuh Dalam Selimut
Suatu malam di tahun 1934, Hitler mengumpulkan semua musuh politik dan membunuh mereka –termasuk di dalamnya sahabat lamanya, Ernst Rohm. Ketika itu pasukan pendukan Rohm berhasil mengetahui pembunuhan yang dilakukan Hitler terhadap saingan dan musuh politiknya, termasuk Ernst Rohm. Untuk itu mereka bergerak menghadang Hitler yang sedang berada dalam perjalananan menuju Munich, dan berusaha menembaknya. Namun beruntung, entah memiliki firasat ataupun telah mengetahui akan adanya aksi balasan, Hitler memerintahkan supirnya untuk meubah rute dan melarikan diri melalui Grim Reaper.
3. Salah Sasaran
Percobaan pembunuhan kali ini dilakukan oleh seorang anggota pasukan elit SS, Heinrich Grunow pada tahun 1935. Sebuah rencana bodoh yang pernah dilakukan oleh seorang anggota SS. Heinrich yang bersenjatakan senapan semi-otomatis berusaha mendekati kendaran yang ditumpangi Hitler. Dan ketika ada kesempatan untuk mendekatinya, seketika itu juga ia memberondong kendaraan tersebut dengan senjatanya ke arah kursi belakang. Namun sialnya ia membunuh sang supir yang bertukar tempat dengan Hitler, ketika itu juga Heinrich melakukan bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri. Sementara sang Fuhrer harus berjalan kaki menyelamatkan diri dan meninggalkan sang supir yang sekarat.
4. Perburuan yang Gagal
Di urutan ke empat, percobaan pembunuhan terhadap Adolf Hitler terjadi pada 1938, dilakukan oleh pria bekebangsaan Swiss, Maurice Bavaud, yang tidak terhitung usahanya. Beberapa usahanya adalah ketika Hitler sedang berada di dalam kereta api melintasi kawasan pegunungan di Bavaria menuju Berlin. Namun Maurice gagal membunuh Hitler di atas kereta api karena Maurice salah menduga jadwal keberangkatan kereta api pribadi Hitler di Bavaria. Maurice saat itu segera pergi ke Berlin dan berharap dapat membunuh Hitler dalam sebuah parade di Kota Berlin, di sini pun ia kembali gagal. Sampai akhirnya Maurice merasa sudah tak sanggup lagi mencari cara untuk membunuh Hitler. Di saat putus asa, Maurice malah tertangkap oleh agen Gestapo, ia dinyatakan bersalah atas rencana pembunuhan dan sebagai hukumannya ia dipenggal.
5. Bom Waktu yang Tidak Tepat
November adalah bulan ketika Hitler selalu menghadiri sebuah pertemuan yang rutin berlangsung di Aula Beer Putsch. Dan di dalam pertemuan yang berlangsung pada 1939, seorang tukang kayu bernama George Elser berhasil lolos dari pemeriksaan dan masuk ke dalam aula tanpa memperoleh kesulitan berarti untuk menanamkan sebuah bom. Namun tanpa disangka Hitler yang biasanya selalu memberikan pidato yang panjang, saat itu hanya melakukan sambutan lebih singkat daripada pidato-pidato sebelumnya. Bahkan Hitler menolak untuk berlama-lama berada di aula tersebut. Akibatnya 13 menit setelah Hitler meninggalkan Aula Beer Putsch bom itu meledak dan membunuh delapan orang serta mencederai lusinan orang yang hadir di aula.
6. Peristiwa Paris
Pada musim panas 1940, beberapa perwira Nazi Jerman yang bertugas di Perancis memutuskan agar Hitler segera keluar dari Kota Paris. Saat itu Nazi Jerman baru saja berhasil merebut Perancis, dan berniat untuk melakukan sebuah parade kemenangan. Namun para perwira Nazi mencium adanya gerakan pemberontak yang dapat membahayakan Hitler, dan benar saja sebuah peristiwa pembunuhan berhasil dihindari karena kali ini Hitler tidak ada menghadiri parade kemenangan tentara Nazi atas Perancis.
7. Bom di Dalam Pesawat
Upaya pembunuhan terhadap Hitler kembali terjadi pada 1943, ketika itu dua perwira Nazi Jerman menyusun sebuah rencana untuk menanam sebuah bom di dalam pesawat yang akan ditumpangi oleh sang fuhrer. Mereka menyusun sebuah bom ke dalam dus botol Cognac dan menyurush seseorang untuk mengirimkannya ke pesawat yang nantinya di tumpangi oleh Hitler. Namun seseorang yang ada di dalam pesawat menyimpan paket tersebut ditempat yang dingin, sehingga mekanik yang akan memicu bom tersebut meledak, macet.
8. Bom Bunuh Diri yang Gagal
Lain lagi yang terjadi di Maret 1943, seorang perwira Nazi, Rudolf von Gersdorff yang memperbolehkan Hitler untuk melakukan tur pribadi melihat-lihat Gudang Senjata di Berlin, Jerman. Dan kebetulan Gersdorff adalah salah seorang perwira Nazi yang membenci Hitler, sehingga ia menggunakan kesempatan tersebut sebagai salah satu upaya untuk menghabisi nyawa sang fuhrer meskipun hal tersebut adalah misi bunuh diri. Sama seperti upaya pembunuhan sebelumnya, bom sepertinya cara yang akan membuat Hitler terbunuh, hanya saja kali ini caranya berbeda. Gersdorff akan mengantongi dua rangkaian bom di dua saku pakaiannya dan berdiri di dekat Hitler, memeluk dan meledakkan sang fuhrer. Namun ketika saatnya tiba, Hitler datang di lokasi Gudang Senjata Berlin, ia menyalami semua perwira yang ada di hadapannya, namun ia melewatkan untuk bersalaman dengan Gersdorff.
9. Attempt At HQ
Seperti halnya Gersdorff, Eberhard von Breitenbuch merupakan salah satu perwira Nazi yang menginginkan Hitler mati. Pada 1944 ia diangkat menjadi jendral dan bergabung dengan jajaran jendral lainnya di Markas Besar Nazi. Ketika ada rencana untuk mengumpukan semua jendral di dalam ruangan Hitler di Markas Besar Nazi. Dan Breitenbuch memandang pertemuan ini adalah sebuah peluang untuk dapat membunuh sang fuhrer. Ia pun merencanakan untuk membunuh Hitler dari jarak dekat dengan menggunakan pistol.
Pertemuan
itu pun berlangsung, dan Breitenbuch diperbolehkan masuk ke dalam
Markas Besar. Namun sebelumnya Hitler telah memerintahkan pasukan SS
untuk tidak memperbolehkan siapa pun masuk ke dalam ruangannya, dan ini
adalah perintah tidak biasa. Sehingga ketika Breitenbuch berada di dalam
Markas Besar ia tidak diperbolehkan untuk menemui Hitler.
10. Hotel Attack
Lain lagi dengan upaya pembunuhan yang dilakukan pada 1944, kali ini pembunuhan direncanakan oleh kaum perlawanan sipil Jerman. Mereka mencoba membunuh Hitler dengan menggunakan pistol dan bom saku yang disembunyikan. Sementara pihak sekutu yang disponsori Amerika Serikat merencanakan untuk menghujani Markas Besar Nazi dengan menggunakan bom yang dijatuhkan dari pesawat B-17. Namun rencana itu berubah, bahkan pihak Amerika malah menjatuhkan bom di atas sebuah hotel di Milan dan mengira Hitler berada di dalamnya. Namun setelah ditelusuri mata-mata yang ada di Italia menyebutkan bahwa sebenarnya Hitler berada di Prussia timur. Lagi-lagi upaya membunuh pria berkumis seperti Charlie Chaplin ini gagal.
0 komentar:
Posting Komentar