Pukul 07.00
Kami melakukan persiapan dari kosan daerah pinggiran Bandung. Tepatnya
Jatinangor. Dengan budget yang seminim mungkin kami cukup banyak membawa
logistik persediaan seperti roti, keju, meses, popmie, vitamin dan lain
sebagainya. Tidak lupa itinerary yang sudah disusun sebelumnya. Kapan pulang
pun belum tahu, jika betah dan budget mencukupi selama mungkin di Aceh, jika
sebaliknya kami putuskan untuk kembali. Berangkat menggunakan travel menuju
Bandara Hussein Sastranegara. Dijadwal kami takeoff pukul 10.15 WIB dan sampai
Kualanamu Medan sekitar pukul 13.00.
Landscape Medan dari atas. |
Sampai
Kualanamu, kami Sholat dan repacking untuk melanjutkan menuju kota Medan.
Rencana akan singgah terlebih dahulu 1
malam di kota Medan sebelum lanjut esok hari menuju Danau Toba. Dari Kualanamu
menuju medan menggunakan transportasi Damri. Turun di simpang sebelum masjid
raya Medan. Dari sana, kami tertipu seharusnya berjalan cukup dekat, tapi
karena tidak tahu akhirnya menggunakan bentor. Diantar menggunakan bentor
sampai penginapan Residence. Penginapan cukup nyaman untuk backpacker seperti
kami. 75 ribu satu malam. 2 bed, fan dan kamar mandi di dalam. Lokasinya cukup
strategis, dibelakang masjid raya Medan.
Penginapan Residence. 70ribu/malam. |
Setelah
istirahat sejenak, pukul 17.00 kami menuju Istana Maimun. Istana yang berada
tidak jauh dari Masjid Raya Medan. Untuk kunjungan ke dalam Istana Maimun
terdapat waktu tertentu. Kami disana hanya mengambil foto dan menikmati senja
di Kota Medan. Kota Medan cukup ramai, angkot dan bentor mendominasi jalanan
kota Medan. Suara klakson saling bersautan di perempatan jalan. Berasa kota
milik tukang angkot kalo kata orang Medan. Kami Sholat Maghrib di masjid raya
Medan. Setelah itu makan malam di pujasera avianti dekat dengan Mall yang
berada di depan masjid raya Medan. Kembali ke penginapan lalu tidur untuk
melanjutkan perjalanan panjang esok hari ke Danau Toba.
Memulai persiapan pukul 07.00. Kami
meninggalkan penginapan untuk menuju terminal Amplas. Dari depan masjid raya
menggunakan angkot mr.x menuju terminal amplas. Dari sana naik bus Sejahtera
menuju parapat/pelabuhan Ajibata. Perjalanan menuju Parapat memakan waktu
kurang lebih 5 jam. Danau toba berjarak 170KM dari kota Medan.
Bus berangkat
pukul 9, diperkirakan sampai parapet kurang lebih pukul 14.00 . Menaiki Bus
Sejahtera cukup memacu adrenalin. Bus lintas jawa tidak ada apa”nya
dibandingkan Bus Sejahtera. Luar biasa memang bus lintas sumatera. Tujuan kami
di Toba adalah desa Tuktuk. Terdapat 2 lokasi wisata di Toba, Tuktuk dan Tomok.
Seharusnya kami menaiki kapal dari Tigaraja menuju Tuktuk. Untuk pelabuhan
Ajibata melayani penyebrangan ke Tomok.
Karena salah turun pelabuhan, kami harus menyebrang ke Tomok dan
melanjutkan perjalanan ke Tuktuk. Sampai di Tomok ternyata tidak ada angkot
yang mengantar ke Tuktuk, transportasi yang ada hanya Ojek. Dan ternyata ojek
pun sedang kosong, terpaksa kami berjalan kaki mencari peruntungan menuju
Tuktuk. Di tengah jalan kami menumpang kolbak menuju gerbang desa Tuktuk,
karena kolbak yang kami naiki menuju daerah Pangurungan tidak ke Tuktuk. Dari
gerbang desa Tuktuk akhirnya kami berjalan kaki menuju penginapan Caroline.
Hampir 3KM kami berjalan menuju penginapan Caroline.
Kapal Penyebrangan Danau Toba. |
Kami hanya 1 hari di Toba, sangat
kurang sebenarnya hanya 1 hari singgah di Toba. Sore hari kami harus berangkat
menuju Aceh. Tapi kami tidak ingin melewatkan kesempatan mengelilingi pulau
Samosir. Terdapat beberapa objek wisata terkenal disini, hotspring (pemandian
air panas), Menara pandang Tele, museum sigale-gale dan makam raja sidabutar.
Masih banyak lagi sebenarnya objek wisata di pulau Samosir. Tetapi karena waktu
kami terbatas, kami menyewa motor 4 jam untuk mengelilingi pulau Samosir. Pagi
hari pukul 8 kami berangkat menuju menara pandang Tele.
Menara pandang Tele
merupakan objek wisata dimana terdapat menara di dataran tinggi untuk melihat
dari keseluruhan danau Toba. Perjalanan menuju menara Tele memakan waktu 2 jam.
Cukup jauh memang, melewati jalanan seperti daerah puncak bogor, terus menanjak
dan menanjak. Suhu udara pun cukup dingin. Sayang kami kurang beruntung,
sesampainya di Menara Tele Cuaca sangat berkabut, hanya sedikit saja
pemandangan yang dapat terlihat, kami menunggu 30 menit berharap kabut turun.
Ternyata kabut cukup tebal, jadi kami tidak dapat melihat dengan jelas danau
Toba. Tidak lama kami di menara Tele,
akhirnya turun kembali menuju Toba, kami tidak sempat singgah di pemandian air
panas karena waktu yang terbatas, lain kali jika singgah di Toba pasti Saya
kunjungi. Ada yang unik dalam perjalanan turun dari menara Tele menuju Toba,
bensin motor ternyata hampir habis, akhirnya
kami putuskan tidak menggunakan mesin. Kami matikan mesin dan memanfaatkan
medan jalan yang turun. Lumayan menghemat bensin.
Tomok. |
SALAM , HORAS
BalasHapusTEMAN – TEMAN YANG MAU BERLIBUH KE MEDAN DAN DANAU TOBA , BISA MENGHUBUBUNGI KAMI DI TARA TOURS INDONESIA. PERUSAHAAN KAMI ADALAH BIRO PERJALAN WISATA MENYEDIAKAN BEBERAPA PAKET LIBURAN MENARIK DAN HEMAT .
KAMI DAPAT DIHUBUNGI PADA ALAMAT DI BAWAH INI :
TIARA TOURS INDONESIA
JLN. PANGLIMA DENAI NO. 76 MEDAN, 20227
LICENSED : 503/508.SK/IUP/BPW/MM/2011
TEL/FAX : +6261 - 733 59 765
EMAIL : TIARATOURSINDONESIA@GMAIL.COM
HP / WA +6281383535091
HP / WA +6285358982828
HP / WA +6285762820068
TERSEDIA RENTAL MOBIL DAN BUS PARIWISATA
TOYOTA AVANZA
SUZUKI ERITGA
INOVA REBORN
ISUZU ELF
TOYOTA HIACE
MEDIUM BUS
BIG BUS
NOTE :
KENDARAAN YANG DISEWAKAN TIDAK LEPAS KUNCI , WAJIB PAKAI DRIVER PERUSAHAAN
TERIMA KASIH