Dikutip Dream dari laman News.com.au, kelompok ini pada dasarnya hanya ingin menyebabkan kekacauan. Dan sejauh ini, tidak ada yang benar-benar bisa menghentikan aksi mereka.
Saat diwawancara Radio BBC di Ingris, seorang pemuda berusia 22 tahun mengaku sebagai anggota "Pasukan kadal" ini. Dia mengaku sebagai "Angota Dua". Dalam wawancara itu, pemuda ini mengaku kelompoknya melakukan peretasan web site dengan alasan, "sebab kami bisa".
"Saya tidak menyebut diri saya sebagai hacker kelas atas, tapi saya tahu beberapa keahlian saya, dan ini membuktikannya," kata pemuda tersebut.
Menurut pemuda itu, "Pasukan Kadal" meretas situs Microsoft dan Sony untuk menunjukkan kelemahan keamanan mereka. Namun alasan ini tak bisa dipakai jika yang diretas itu adalah akun media sosial selebriti.
"Ini hanya untuk perusahaan besar, Microsoft. Apakah Anda tidak berpikir mereka harus mampu mencegah serangan seperti itu?" tutur dia.
Aksi ini hanya untuk menunjukkan bahwa ada kelompok besar di balik serangan itu. "Anggota Dua" ini juga mengatakan bahwa ada 10 orang dalam kelompok ini. Namun, tak ada anggota yang disebut sebagai "Raja Kadal".
"Seseorang memutuskan atau datang dengan ide, dan jika semua orang menyukainya, kita langsung saja melakukan itu," ujar dia.
Dua anggota kelompok ini diyakini diketahui, dan "Anggota Dua" merupakan salah satunya. Dia diduga menjadi seorang analis keamanan dari Inggris bernama Vinnie Omari. Dia bahkan muncul di Sky News.
Anggota lainnya adalah remaja 16 tahun, yang disebut bernama Julius Kivimaki. Dia juga muncul di Sky News pada bulan lalu. Kivimaki diduga remaja yang ditangkap Polisi Helsinki pada tahun 2013 karena dicurigai menjadi bagian dari "kelompok Hacker internasional," dan memiliki lebih dari 3.000 kartu kredit curian.
0 komentar:
Posting Komentar