Kali ini saya berkesempatan melangkahkan
kaki lagi ke Curug Lawe dan Benowo yang berlokasi dipinggiran Kota
Semarang, tepatnya sih di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat,
Kabupaten Semarang. Kalau dari Tugumuda (pusat kota Semarang) menuju air
terjun ini bisa ditempuh lewat Unnes ( Unv.Negeri Semarang )
Gunungpati, atau bisa juga ditempuh dari Kota Ungaran melewati Mapagan.
Dari kedua alternatif jalan itu akan terdapat pertigaan ke Desa
Sumurgunung, nah dari pertigaan itu ambil jalan kekiri, mengikuti jalan
utama dan papan petunjuk arah ke Curug Lawe. Jalan menuju Air terjun ini
sudah beraspal.
Pertama kali saya ke Curug Lawe dan
Benowo ini di tahun 2013, malu gak sih baru menginjakkan kaki ditempat
ini padahal jarak rumah saya dengan air terjun ini hanya 15 menit
mengendarai sepeda motor *lah malah curhat*. Pada bulan januari 2014,
saya ke Curug Lawe dengan teman-teman Backpacker Semarang karena
kedatangan tamu dari Bandung gitu deh hehehe.
Rencana kami semua ketemu di Unnes dan
berangkat ke Curug Lawe jam 09.00 wib tapi rencana tinggallah rencana
kami baru berangkat jam 10.30 wib. Sesampainya di parkiran kami langsung
menuju ke air terjun, harga tiket masuk Rp 4.0000,00 per orang, Rp
2.000,00 untuk kendaraan roda dua dan Rp 5.000,00 untuk kendaraan roda
empat. Dari parkiran menuju ke Curug Benowo membutuhkan waktu sekitar
satu jam jalan kaki tapi karena kami sering berhenti buat foto-foto dan
istirahat kami membutuhkan waktu 1.5 jam. Menuju curug kami harus
melewati jembatan irigasi air yang diatasnya ditutup oleh kayu sehingga
kita bisa lewat, perkebunan kopi dan sungai-sungai kecil tanpa jembatan,
jadi disarankan kalau kesini pakai sendal gunung aja jangan pakai pakai
sepatu apalagi highheels jangaaaaan !
Setelah perjalanan yang lumayan menguras keringat itu, kita akan
disuguhi keindahan Curug Benowo, Kami beristirahat sebentar disini
sambil menatap indahnya Curug BenowoPerjalanan kami lanjutkan menuju Curug Lawe melewati jalan pintas yaitu menyebrangi jalan dibawah air terjun. Hati-hati ya kalau nyebrang lewat bawah air terjun ini karena bebatuannya licin. Kurang dari sejam kita sudah tiba di Curug Lawe, aaaaaah curug ini tak pernah membuat saya bosan. Bentuk dari air terjunnya yang hampir setengah lingkaran, terdapat satu air terjun utama dan beberapa air terjun kecil-kecil yang keluar dari sela-sela dinding batuan itu membuat saya jatuh cinta. Disini baru deh saya yang awalnya gak niat buat basah-basahan akhirnya menyelupkan diri bak teh celup.
Setelah puas dan badan menggigil barulah kami memutuskan untuk pulang, perjalanan yang kami tempuh medannya hampir sama dengan dengan perjalanan ketika berangkat, tapi di perjalanan pulang beberapa kali kami melihat air terjun kecil dan kubangan air tapi warnanya jernih hampir berwarna hijau kebiruan. Sepanjang jalan yang kebayang hanya makan, makan dan makan karena sangking lapernya, haha.
0 komentar:
Posting Komentar