Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Google ternyata hanya mempunyai 30 persen pegawai wanita. Tetapi jangan salah, di antara 30 persen pegawai tersebut terdapat seorang hacker cantik yang menjadi pelindung Google.
Parisa Tabriz, 31, adalah salah satu pakar sistem keamanan Google yang kini membawahi 30 hacker 'baik' yang bekerja untuk Google. Berkat kepemimpinan dan kontribusi besarnya, Tabriz mendapat julukan 'Security Princess'.
Tabriz dan tim-nya bertugas untuk melindungi software-software buatan Google dari serangan hacker jahat atau serangan cyber-crime. Salah satu tugas terpenting dari Tabriz adalah melindungi Google Chrome dan miliaran penggunanya, Daily Mail (04/10).
Menariknya, Tabriz akan menggunakan kemampuan hacker-nya untuk menyerang Google Chrome. Meski terdengar aneh, tetapi dengan meretas Google Chrome, Tabriz dapat menemukan kelemahan di dalam sistem dan segera memperbaikinya sebelum kelemahan tersebut ditemukan oleh hacker jahat.
Berkat prestasinya di dunia sistem keamanan, hacker cantik yang keturunan Iran-Amerika tersebut pernah dinobatkan sebagai 30 orang berumur di bawah tiga puluh tahun paling berpengaruh di dunia teknologi, tepatnya di tahun 2012 silam. Daftar 30 pakar teknologi yang dikeluarkan oleh majalah Forbes tersebut juga menempatkan CEO dari Facebook, Mark Zuckerberg, di dalamnya.
Uniknya, sebagai seorang hacker handal, Tabriz belum pernah menyentuh komputer sampai akhirnya dirinya masuk ke jurusan teknik komputer di Universitas Illinois. Hal tersebut cukup berasalan, karena kedua orang tua dari Tabriz yang bekerja sebagai dokter diketahui 'buta komputer'.
Tidak hanya menyukai dunia hacker yang sampai saat ini menjadi wilayah yang dikuasai oleh laki-laki, Tabriz juga menjadi penghobi aktivitas adrenalin lain seperti panjat tebing. Di sela-sela aktivitas hacking-nya Tabriz juga dikenal sebagai pembuat Gelato (sejenis es krim) yang cukup handal.
Dikutip 10espada dari merdeka.com
XAVIER EL DIABLO
0 komentar:
Posting Komentar