Mengunjungi objek wisata dengan pemandangan yang indah, udara segar, dan suasana yang asri adalah mimpi semua orang bila waktu libur telah tiba. Biasanya warga Jakarta dan sekitarnya memilih Kota Bandung sebagai tujuan wisata, baik itu wisata alam, kuliner, maupun fashion. Hal tersebut membuat Bandung dipenuhi oleh kendaraan berplat nomer Jakarta setiap minggunya.
Bandung dirancang khusus oleh pemerintah setempat sebagai Kota wisata, khususnya Kuliner dan Fashion. Tetapi bisa jadi bosan juga bila setiap minggunya hanya mengunjungi tempat wisata yang itu-itu saja.
Pada tanggal 7 Agustus 2014, fairyandfunny melakukan perjalanan ke Tebing Citatah. Tebing ini merupakan tempat para pecinta panjat tebing di seluruh kota Bandung untuk melakukan aktivitas panjat tebing. Letaknya tidak jauh dari kota Bandung, tepatnya di Kecamatan Padalarang Desa Citatah, Bandung Barat arah Bandung menuju Cianjur. Kawasan panjat tebing yang dikelilingi oleh industri batu kapur memberikan pengalaman baru saat kami mengunjunginya. Ada 3 tebing yang terdapat di Citatah yaitu tebing Citatah 48, Tebing Citatah 90, dan Tebing Citatah 125.
Tebing Citatah 125 menjadi tempat tujuan kami saat itu, tanpa disengaja kami bertemu dengan kawan-kawan Pencinta Alam Blue Hiker (Fakultas Ilmu Budaya) UNPAD dan Kappa (Fakulitas Ilmu Komunikasi) UNPAD yang sedang melakukan kegiatan pemanjatan. Dan kami pun melakukan berberapa perbincangan dengan mereka tentang pajat tebing.
Tebing 125
Tebing Citatah 125 merupakan tebing dari batuan Andesit dan batuan Marmer, tebing ini merupakan tebing tertinggi di kawasan Citatah dengan ketinggian 125 meter terletak di Gunung Singgalang. Tebing 125 merupakan tebing yang sering digunakan sebagai tempat pelatihan dan pendidikan untuk sekolah panjat tebing Bandung dan Jabotabek, serta lembaga Militer KOPASUS.
Tidak usah khawatir soal jalur pemanjatan karena tebing 125 memiliki banyak jalur yang bisa digunakan, dari mulai tersulit sampai termudah. Teman-teman bisa mencobanya satu persatu, seperti Jalur Tokek, Jalur Market, Jalur Hendro, Jalur Elang, Jalur Hanoman, Jalur Rokstra, dan Jalur Chok 8. Banyaknya jalur di tebing 125 ini menjadikannya sebagai tebing pengenalan untuk pemanjat pemula.
Perlengkapan dan Keamanan
Saat melakukan pemanjatan, ada beberapa perlengkapan alat yang harus dipersiapkan terlebih dahulu. Perlengkapan tersebut diperlukan sebagai prosedur keamanan bagi para pemanjat tebing. Berikut ini adalah beberapa perlengkapan yang diperlukan :
1. Tali Karamantel statis dan dinamis
2. Webbing
3. Helmet
4. Sepatu manjat
5. Karabiner snap
6. Karabiner screw
7. Figure eight
8. Calk bag
9. Magnesium
10. Harness
Pemanjatan
Pemanjatan dilakukan oleh 2 orang dengan orang pertama melakukan pemanjatan dan orang kedua bertugas sebagai balayer. Balayer adalah orang yang memegang kendali tali pemanjat saat memanjat sehingga komunikasi antara keduanya harus terjalin dengan baik. Jenis komunikasi yang biasa dilakukan adalah :
Climb : sandi yang diucapkan oleh pemanjat sebelum melakukan pemanjatan sebagai sandi pemberitahuan kepada belayer bahwa pemanjatan akan dilakukan.
Climb on : ini adalah kata sandi dari belayer untuk pemanjat bahwa kesiapan dirinya dan keselamatan pemanjatan telah dipersiapkan.
Loss : sandi yang diberikan oleh pemajat kepada belayer untuk sedikit mengendurkan tali.
Full : sandi dari pemanjat kepada belayer bahwa pemanjatan akan diakhiri oleh pemajat.
Selain itu, belayer pun bekerja sebagai petunjuk jalur karena posisinya di bawah sehingga lebih mudah untuk melihat jalur pemanjatan ketimbang pemanjat itu sendiri.
So, buat kamu yang ingin melakukan pemanjatan dengan budget minim, tinggal datang ke Tebing 125 ini. Gampang, kan?
Sumber : www.lintas.me
Posted via Blogaway
0 komentar:
Posting Komentar