BACKPACKER: Ke Bandung

Bandung merupakan kota tujuan yang asik buat berakhir pekan, apalagi jika ada long weekend. Banyak tempat-tempat yang bisa kita datangi, mulai dari tempat berbelanja (Distro, FO, Mall, Pusat Grosir, etc), tempat nongkrong menghabiskan waktu berkumpul dengan teman-teman, sampai tempat wisata alamnya yang mengagumkan. Untuk pergi ke Bandung, banyak pilihan jalan-jalan yang bisa kita pilih, mulai dari jalan-jalan menggunakan travel, jalan-jalan ala traveler dengan koper dengan budget yang nggak terbatas atau jalan-jalan ala backpacker yang cuman membawa ransel dan budget yang seadanya. Cara menuju Bandung pun juga gampang, jika dari Jakarta kita bisa naik mobil sendiri, travel Jakarta-Bandung yang sekarang semakin menjamur, Bus Primajasa, Kereta Api (Argo Parahyangan dari Gambir ke Bandung St. Hall : untuk yang eksekutif dan bisnis. Serayu Pagi dari Jakarta Kota turun di St. Kiaracondong : untuk yang kelas ekonomi), dan Pesawat (bagi yang emang seneng naik pesawat dan yang ada di luar Jakarta).

Nah, kali ini gue ingin menulis tentang perjalanan gue ke Bandung, kali pertama di tahun 2014 setelah sebelumnya di akhir tahun  2013 lalu rencana gue kesana batal. Dari Jakarta ke Bandung, masih seperti biasa, dengan budget yang biasa dan ala-ala backpacker wanna be gue berangkat kesana menggunakan kereta api Argo Parahyangan dengan jam keberangkatan 8.20 pagi dari stasiun Gambir. Diawali dengan perjuangan mengejar kereta karena jalanan di Jakarta yang memang unpredictable. Gue hampir aja ketinggalan kereta setelah sekian menit menunggu TJ yang ke arah Gambir (dari halte Monas ke Halte Gambir 2). Akhirnya gue memilih untuk turun dan naik taksi menuju stasiun dan Alhamdulillah bisa terkejar. Berkat bantuan sopir taksi yang ikut sedikit panik melihat ekspresi gue karena mengetahui jadwal keberangkatan kereta yang sudah mepet jamnya. Gue berhasil naik ke kereta jam 8.21 dan kereta pun berangkat pada pukul 8.27 waktu itu. Lega, keputusan gue memilih untuk turun dari halte buat mengejar kereta ternyata nggak sia-sia.
Estimasi perjalanan dari Jakarta menuju Bandung dengan menggunakan kereta api kurang lebih 3 jam waktu tempuh. Jadi seharusnya kereta tiba di Bandung kira-kira pukul 11.16 (begitu yang tertulis di tiket). Tapi kemarin kereta yang gue naiki tersebut tertunda selama kurang lebih sejam sebelum stasiun Cikini karena harus menunggu kereta dari arah sebaliknya menuju Gambir yang lewat. Perjalanan menggunakan kereta api memang sensasinya beda buat gue. Kita bisa disuguhi pemandangan hijau yang luar biasa indahnya, yang sudah mulai jarang kita temui di kota-kota besar seperti Jakarta. Hal yang berbeda kali ini adalah karena gue menaiki kereta api eksekutif. Fasilitas yang ada di dalam kereta sudah lumayan nyaman dan bersih. Kereta dilengkapi lcd tv yang memutar video music dan tempat duduk yang nyaman serta dengan sandaran kakinya. Pramugari dan pramugaranya juga rapi dan ramah. Selain fasilitasnya, pemandangan yang gue liat sejak awal keberangkatan juga berbeda dengan pemandangan yang ada ketika menaiki kereta api ekonomi. Ketika menaiki kereta api ekonomi, kita akan disajikan dengan pemandangan kumuh pinggiran rel kereta api Jakarta yang memperlihatkan ketimpangan sosial ibukota dari suatu negara yang masih berkembang. Kita dapat menjumpai rumah-rumah kumuh dengan tempat mandi atau menjemur pakaian disekitar rel kereta, melihat aktivitas warga disekitar rel. Berbeda dengan pemandangan ketika naik kereta eksekutif, di awal perjalanan kita dapat melihat kota Jakarta dengan bermacam-macam gedung di dalamnya dan pemandangan lalu lintas Jakarta yang seperti biasa, crowded. Setelah keluar dari kawasan Jakarta maka dimulailah liburan yang sesungguhnya. Kita mulai disuguhi pemandangan hijau pepohonan, hutan, sawah, pedesaan, perbukitan, lorong-lorong dan masih banyak lagi. Melewati saksi-saksi sejarah perubahan bumi Indonesia.
Setelah melewati perjalanan kurang lebih 4 jam, mendekati pukul setengah 1 siang, akhirnya gue tiba di St. Hall Bandung. Keluar dari pintu selatan stasiun, gue berjalan menuju terminal dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkot hijau strip orange St.Hall – Dago ke penginapan di Dago Inn (khusus wanita) yang letaknya tepat disebuah gang diseberang terminal Dago. Sesampainya disana gue menunggu sebentar karena ternyata si pemilik penginapan sedang keluar. Menunggu beberapa menit, akhirnya pemilik penginapan datang dan gue check in, beres-beres karena dikejar waktu untuk kembali ke stasiun mengejar kereta menuju Cimahi.
Rencananya gue mau ke Taman Kupu-Kupu Cihanjuang dengan naik KRD Lokal dari St.Hall ke Cimahi pada jam 13.29, tapi karena harus check in dan kedatangan kereta yang terlambat, gue mengubah rencana yaitu dengan naik kereta yang jam 15.06. Sekitar jam 2 gue bergegas menuju stasiun lagi dengan naik angkot yang sama (Dago – St. Hall). Angkot jalan, tapi ngetem di beberapa tempat. Alhasil hampir jam 3 gue masih belum sampai stasiun. Udah hopeless, lagi-lagi ceritanya hari ini mengejar kereta. Jam 3 lewat gue sampai di dekat terminal dan jalan kaki menuju stasiun. Berlari menuju loket, dan bertanya ke petugas loket tentang KRD Lokal menuju Cimahi. Petugas melihat jam, tepat waktu itu gue juga melihat jam menunjukkan waktu 15.10. Yap! Gue ketinggalan kereta, kereta berangkat saat gue ingin membeli tiket.
Sedikit kecewa, tapi nggak mematahkan niat gue buat kesana karena gue memutuskan bahwa besok planning kedua setelah tempat wisata pertama selesai gue kunjungi. Gue akan kesana kalau waktunya memungkinkan. Akhirnya gue keluar dari stasiun menuju terminal dan makan siang nasi rames disana. Selesai makan siang, gue menuju alun-alun kota Bandung dengan menaiki angkot St. Hall – Gedebage (di dalam angkot, perjalanan akan melewati kawasan pasar baru, jadi yang bakalan kita lihat ya pemandangan pasar yang ramai, ruko-ruko yang di depan jalannya banyak orang berjualan, mulai dari makanan sampai baju-baju, ngelewatin Yogya Kapatihan juga) turun di depan Masjid Raya Bandung. Masuk dan beristirahat sebentar disana, lalu lanjut menyusuri jalanan sekitar alun-alun. Menyeberangi jembatan penyeberangan menuju Kantor Pos Bandung, Jalan Banceuy, Kantor PLN, Museum Asia Afrika diserta pemandangan jalan dengan mobil yang kebanyakan berplat D dan B. Menemui berbagai macam orang dengan kamera ditangan, asik memotret objek foto mereka, baik model maupun benda serta bangunan tua. Belok kiri menuju Jalan Braga dan pemandangan sekitarnya yang khas. Gue memutuskan untuk booking penginapan di sekitar Braga, di Chezbon Hostel Backpacker untuk besok malam. Setelah itu kembali berjalan dari Chezbon sampai traffic lamp belok kiri menuju fly over untuk menunggu angkot kearah Dago. Diperjalanan gue kehujanan dan berteduh di pos yang berada tidak jauh dari fly-over, bertemu bule yang juga sedang berjalan-jalan di Bandung, kita sama-sama berteduh. Hingga lewat magrib hujan masih saja turun, gue masih menunggu. Ketika mulai reda, gue mencoba untuk menuju bawah fly-over buat nunggu angkot St.Hall – Dago yang katanya lewat sana. Dan ternyata memang benar, gue naik dan menuju Dago Inn lagi untuk mandi dan makan malam.
Makan malam, gue putuskan buat makan salah satu makanan khas Bandung. Batagor menjadi pilihan gue. Batagor ini ada di depan terminal Dago. Mulai sore hingga malam disepanjang jalan terminal Dago terdapat banyak penjual makanan, jadi nggak mungkin kelaparan. Menunya pun macam-macam, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Kalau mau makan yang bukan di pinggir jalan juga bisa, tinggal naik saja angkot yang melewati kawasan Dago, disana terdapat berbagai macam café dan resto yang bisa menjadi piliha kita jika ingin hangout sore atau malam hari. Selain itu, di kawasan sepanjang jalan Dago juga banyak terdapat distro dan FO, jadi nggak perlu takut kalau jalan ke Bandung, apalagi Dago, kalian nggak bakalan kesepian karena sejauh mata memandang, akan banyak orang datang kesini, anak muda dan orang tua.

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system

Ad Inside Post